Perkembangan kendaraan listrik menjadi salah satu tema hangat yang dicermati berbagai kalangan. Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, banyak negara, termasuk Malaysia, berkomitmen untuk bertransisi menuju penggunaan kendaraan ramah lingkungan yang lebih efisien.
Pemerintah Malaysia telah memberikan insentif yang besar bagi kendaraan listrik, terutama untuk jenis CKD atau yang dirakit secara lokal. Insentif ini diharapkan dapat memicu pertumbuhan industri otomotif berbasis tenaga listrik di tanah air.
Namun, peralihan ini tidak tanpa tantangan. Salah satu yang paling signifikan adalah kebutuhan akan keterampilan baru dalam perbaikan dan pemeliharaan kendaraan listrik, khususnya terkait dengan baterai yang menjadi komponen utama dan paling mahal dalam kendaraan ini.
“Kita perlu membangun ekosistem lengkap untuk jaringan perbaikan baterai di Malaysia, dan saat ini, ekosistem itu masih belum matang,” jelas seorang ahli industri otomotif. Menurutnya, perhatian terhadap pengembangan keterampilan ini adalah langkah krusial untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik.
Insentif Kendaraan Listrik di Malaysia dan Implikasinya bagi Industri Otomotif
Insentif untuk kendaraan listrik CBU (Completely Built-Up) di Malaysia dijadwalkan akan berakhir dalam waktu dekat. Namun, insentif bagi model CKD masih akan berlaku hingga 2027, memberikan peluang bagi produsen lokal untuk memperkuat posisi mereka di pasar.
Merek-merek otomotif ternama telah berkomitmen untuk memproduksi kendaraan listrik di Malaysia. Dengan adanya insentif ini, mereka diharapkan bisa lebih agresif dalam mengembangkan model-model baru yang ramah lingkungan, sekaligus memenuhi kebijakan pemerintah.
Status kendaraan listrik sebagai solusi masa depan menimbulkan dampak positif dan tantangan baru. Perusahaan asuransi dan sektor terkait harus dapat bergerak cepat untuk beradaptasi dengan risiko baru di tengah perubahan ini.
Perubahan yang cepat ini menuntut kesiapan dari seluruh ekosistem, termasuk bengkel-bengkel perawatan yang perlu mematuhi standar baru. Ini adalah waktunya untuk mempersiapkan diri agar dapat bersaing secara global di era kendaraan listrik.
Tantangan dalam Memperbaiki Kendaraan Listrik dan Keterampilan yang Diperlukan
Salah satu tantangan utama dalam industri kendaraan listrik adalah keterampilan teknis yang diperlukan untuk memperbaiki dan merawat baterai. Ini mengingatkan kita bahwa transisi ke kendaraan listrik tidak hanya tentang produksi, tetapi juga tentang perawatan yang berkualitas.
Chua menjelaskan bahwa banyak mekanik yang tidak memiliki kompetensi untuk menangani kendaraan listrik saat ini. Mereka mungkin terlatih untuk kendaraan konvensional, namun teknologi pada kendaraan listrik sangat berbeda, dan perbaikan yang tidak tepat bisa berisiko tinggi.
“Anda butuh insinyur listrik untuk memperbaiki mobil listrik,” tambah Chua. “Mekanik biasa tidak bisa melakukannya, dan sangat berbahaya jika dikerjakan secara tidak benar.” Ini menunjukkan betapa pentingnya pengetahuan dan keterampilan baru dalam industri otomotif yang sedang berubah.
Bengkel-bengkel yang ingin beroperasi di bidang ini harus memenuhi syarat dan standar yang ketat. Hal ini guna memastikan keselamatan dan kualitas dalam proses perbaikan kendaraan listrik.
Pentingnya Membentuk Ekosistem Perbaikan Kendaraan Listrik
Untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik, dibutuhkan ekosistem perbaikan yang solid dan terintegrasi. Saat ini, ekosistem tersebut masih dalam tahap pengembangan di Malaysia.
Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, produsen mobil, dan institusi pendidikan, sangat diperlukan. Hanya dengan bekerja bersama, tantangan dalam penguasaan keterampilan dapat diatasi, dan potensi kendaraan listrik dapat dimaksimalkan.
Sehubungan dengan hal ini, PIAM (Persatuan Insurans Am Malaysia) juga telah bekerja sama dengan Departemen Transportasi Jalan (JPJ) untuk menetapkan standar dan persyaratan kepatuhan bagi bengkel yang menangani kendaraan listrik.
“Seluruh ekosistem ini harus dibangun dengan tepat,” ungkap Chua. Komitmen dan kerjasama antar berbagai sektor akan menjadi pilar dalam pengembangan kendaraan listrik yang berkelanjutan di Malaysia.