Sejak pertama kali hadir di pasar otomotif Indonesia, Wuling Air ev telah mampu menarik perhatian banyak konsumen dengan tawaran mobilitas berkelanjutan yang terjangkau. Desain yang modern serta dimensi yang cocok untuk lingkungan perkotaan membuatnya menjadi salah satu pilihan utama bagi banyak pengguna mobil listrik di tanah air.
Namun, data penjualan terbaru menunjukkan bahwa Wuling Air ev kini harus berbagi panggung dengan produsen lain. Di tengah persaingan yang ketat, BYD, salah satu merek asal China, berhasil mengambil alih posisi teratas di pasar mobil listrik Indonesia.
Model entry-level dari BYD, yaitu Atto 1, mencatatkan penjualan yang luar biasa dengan total distribusi mencapai 9.496 unit. Di belakangnya, ada BYD M6 yang tercatat terjual sebanyak 9.359 unit, diikuti oleh BYD Sealion 07 dengan penjualan mencapai 7.461 unit.
Persaingan Ketat dalam Pasar Mobil Listrik di Indonesia
Melihat data penjualan yang dirilis oleh GAIKINDO, terlihat jelas posisi dominasi BYD di pasar kendaraan listrik Indonesia. Merek asal China ini tidak hanya berhasil menguasai pangsa pasar besar, tetapi juga telah menciptakan kepercayaan di hati konsumen Indonesia. Dalam hal ini, Wuling tetap berfungsi sebagai salah satu pemain besar di segmen ini, meskipun dengan penjualan yang relatif lebih rendah.
Pada akhir tahun 2025, BYD mencatat total penjualan mobil listrik mencapai 40.151 unit. Sementara itu, Wuling berada di posisi kedua dengan total penjualan 10.526 unit. Meskipun Wuling masih memiliki basis pengguna yang kuat, tantangan untuk mempertahankan posisi di tengah serbuan produk baru dari kompetitor menjadi semakin nyata.
Berbagai merek lain yang ikut ambil bagian dalam persaingan pasar kendaraan listrik juga menunjukkan angka penjualan yang signifikan. Misalnya, DENZA mencatat 7.176 unit terjual, sementara CHERY mencatat angka penjualan 7.065 unit, diikuti oleh AION dan VINFAST masing-masing dengan 5.165 dan 3.118 unit.
Analisis Data Penjualan Mobil Listrik Terlaris di Indonesia
Data penjualan terbaru mencerminkan tren positif bagi produsen mobil listrik, terutama dari merek-merek asal China yang terus menunjukkan pertumbuhan. Selain BYD, Wuling juga masih mencatatkan penjualan yang cukup baik dengan produk unggulannya, yaitu Wuling Air ev dan BinguoEV, dengan masing-masing penjualan 3.199 unit dan 3.696 unit. Ini menunjukkan bahwa permintaan untuk mobil listrik masih cukup tinggi di Indonesia.
Secara umum, tren semakin beralih ke kendaraan yang ramah lingkungan, seiring dengan semakin banyaknya konsumen yang mengedepankan isu keberlanjutan dalam pilihan kendaraan mereka. Hal ini pun menjadi pendorong bagi produsen untuk terus berinovasi dan menawarkan model-model baru yang lebih efisien dan ekonomis.
Dengan semakin banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran, konsumen memiliki akses yang lebih luas untuk memilih kendaraan sesuai kebutuhan dan preferensi mereka. Ini menjadi peluang bagi semua produsen untuk memberikan yang terbaik dan merespons kebutuhan pasar dengan cepat.
Mobil Listrik Terlaris Periode Januari hingga Oktober 2025
Salah satu yang menarik untuk dicermati adalah daftar mobil listrik terlaris selama periode Januari hingga Oktober 2025. Model BYD Atto 1 menjadi juara dengan penjualan mencapai 9.496 unit, diikuti oleh BYD M6 dengan 9.359 unit. Ini menunjukkan bahwa model-model dari merek ini berhasil menarik minat konsumen dengan fitur dan performa yang mereka tawarkan.
Pada posisi ketiga terdapat BYD Sealion 07 yang juga menunjukkan performa penjualan yang luar biasa. Sementara itu, Denza D9 dengan penjualan 6.967 unit, dan Chery iCar 03 yang terjual 5.497 unit, menandakan bahwa pasar masih terbuka lebar untuk merek-merek baru yang berinovasi.
Bagi Wuling, meskipun penjualannya berada di bawah merek BYD, tetap saja ada harapan. Penjualan Wuling Air ev yang mencapai 3.199 unit menunjukkan bahwa ada pangsa pasar yang siap untuk dieksplorasi lebih jauh. Dengan strategi pemasaran dan inovasi produk yang tepat, Wuling masih memiliki peluang untuk mempertahankan posisinya.
Rencana dan Strategi Wuling untuk Menghadapi Persaingan di Pasar
Melihat tantangan yang dihadapi, Wuling perlu merumuskan strategi yang lebih agresif untuk menghadapi persaingan. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah memperluas jaringan layanan purnajual dan penyediaan infrastruktur pengisian yang lebih banyak. Hal ini penting untuk memberikan kenyamanan bagi pemilik mobil listrik.
Selain itu, Wuling juga harus mengedukasi konsumen mengenai keuntungan dan manfaat menggunakan kendaraan listrik. Informasi yang jelas dan transparan mengenai produk-produk mereka akan membuat konsumen lebih percaya dan cenderung memilih Wuling sebagai pilihan utama.
Wuling juga bisa mempertimbangkan untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga, seperti penyedia layanan pengisian energi, untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna mobil listrik. Dengan upaya-upaya ini, Wuling berharap dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan penjualan di masa mendatang.
